LANDASAN
FILOSOFIS PENDIDIKAN
PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai usaha sadar yang
sistematis-sistemik selalu bertolak dari
sejumlah landasan serta mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan
asas tersebut sangat penting,karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap
pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa. Untuk Indonesia, pendidikan
diharapkan mengusahakan (i)pembentukan manusia Pancasila sebagai manusia
pembangunanyang tinggi kualitasnya dan mampu mandiri, (ii)pemberian dukungan
bagi perkembangan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia (Undang-Undang,
1992:24). Landasan-landasan pendidikan tersebut akan memberikan pijakan dan
arah terhadap pembentukan manusia Indonesia dan serentak dengan itu, mendukung
perkembnagan masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan asas-asas pokok pendidikan
itu, dan pada gilirannya memberi corak pada hasil-hasil pendidikan itu yakni
manusia dan masyarakat Indonesia.
Beberapa diantara landasan pendidikan tersebut
adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural yang sangat memegang
peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan . Landasan filosofis
pendidikan perlu dikuasai oleh para pendidik, adapun alasannya antara lain: Pertama,
karena pendidikan bersifat normatif, maka dalam rangka pendidikan diperlukan
asumsi yang bersifat normatif pula. Asumsi-asumsi pendidikan yang bersifat
normatif itu antara lain dapat bersumber dari filsafat. Landasan filosofis
pendidikan yang bersifat preskriptif dan normatif akan memberikan petunjuk
tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam pendidikan atau apa yang dicita-citakan
dalam pendidikan. Kedua, bahwa pendidikan tidak cukup dipahami hanya
melalui pendekatan ilmiah yang bersifat parsial dan deskriptif saja, melainkan
perlu dipandang pula secara holistik.
Adapun kajian
pendidikan secara holistik dapat diwujudkan melalui pendekatan filosofis. Ada
beberapa aliran filsafat pendidikan yang dominan di dunia. Aliran itu
esensialis yaitu esensialisme idealis dan essensialisme realis,
perenialis, progresivis, rekonstruksionis,
dan eksistensialis.
Namun demikian, bangsa Indonesia sesungguhnya memiliki filsafat pendidikan
nasional tersendiri, yaitu filsafat pendidikan yang berdasarkan Pancasila. Dengan
memahami landasan filosofis pendidikan diharapkan tidak terjadi kesalahan
konsep tentang pendidikan yang akan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam
praktek pendidikan.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Filsafat.
Istilah filsafat (Inggris: philosophy;
Arab: falsafah) berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani kuno,
yaitu philein atau philos yang berarti cinta atau sahabat, dan sophia
atau sorarti kebijaksanaan, secara etimologis philosophia (filsafat)
berarti cinta kepada kebijaksanaan atau sahabat kebijaksanaan. Orang yang
mencintai atau mencari kebijksanaan disebut dengan filsuf. Mencari kebenaran dengan pendekatan filosofis yang radikal
dan kontemplatif yaitu mencari kebenaran hingga ke akar-akarnya yang dilakukan
secara mendalam. Beberapa definisi filsafat dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. filsafat
adalah proses pencarian kebenaran dengan cara menelusuri hakikat dan sumber kebenaran
secara sistematis, logis, kritis, rasional, dan spekulatif.
2. Filsafat
adalah pengetahuan cara befikir tehadap segala sesuatu atau sarwa sekalian
alam.
3. Filsafat
adalah pengembaraan alam pikir manusia yang tidak mengenal kenyang dengan ilmu
pengetahuan dan kebenaran yang hakiki
4. Filsafat
adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang
dijunjung tinggi.
Dalam garis besarnya ada
empat cabang filsafat yaitu metafisika, epistemologi, logika, dan etika. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau
pemikiran seseorang yang secara alamiah sudah ada dalam diri seseorang dengan
tumbuh melalui pengalaman hidup di dalam masyarakatnya dengan bersifat logis
dan bijaksana.
B.
Pengertian Pendidikan.
Pendidikan adalah usaha yang dilakukan
dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, dan
membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya sehingga mencapai
kualitas diri yang lebih baik (salahudin, 2014:19)
Dari
beberapa pengertian pendidikan, dapat disimpulkan bahwasanya pendidikan adalah
proses mentransmisikan ilmu pengetahuan dari pendidik kepada anak didik,
meningkatkan pengetahuan, mengembangkan serta memajukan kecerdasan anak didik.
C.
Pengertian Filsafat Pendidikan.
Filsafat
pendidikan (pidarta, 2014:84) ialah hasil pemikiran dan perenungan secara
mendalam sampai ke akar-karnya mengenal pendidikan. Metode yang dipergunakan
oleh filsafat pendidikan yaitu ontologi pendidikan, epistemologi pendidikan, aksiologi
pendidikan, dan filsafat pendidikan.
Landasan filosofis pendidikan adalah
seperangkat asumsi yang bersumber dari filsafat yang dijadikan titik tolak
dalam pendidikan. Landasan filosofis pendidikan sesungguhnya merupakan suatu
sistem gagasan tentang pendidikan yang dideduksi atau dijabarkan dari suatu
sistem gagasan filsafat umum (Metafisika, Epistemologi, Aksiologi) yang
dianjurkan oleh suatu aliran filsafat tertentu. Hal ini dapat dipahami
sebagaimana disajikan oleh Callahan and Clark (1983) dalam karyanya
“Foundations of Education”, dan sebagaimana disajikan Edward J. Power (1982)
dalam karyanya Philosophy of Education, Studies in Philosophies,
Schooling and Educational Policies.
Ada beberapa aliran filsafat
pendidikan yang dominan di dunia. Aliran itu adalah esensialis (essensialisme
idealis dan
essensialisme
realis),
perenialis, progresivis, rekonstruksionis, dan eksistensialis.
D. Filsafat Pendidikan di Indonesia.
Negara Indonesia tidak sama dengan negara Amerika.
Indonesia mempunyai cita-cita yang pasti dalam pendidikan yang harus dikejar
dan diwujudkan, yaitu manusia Indonesia seutuhnya yang dijiwai oleh sila-sila
Pancasila. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan alat pendidikan dan alat yang
tepat untuk mencapai tujuan. Alat itu adalah teori pendidikan yang diwarnai
oleh budaya bangsa Indonesia. Untuk bisa membentuk teori pendidikan
Indonesia yang valid, terlebih dahulu dibutuhkan filsafat pendidikan yang
bercorak Indonesia yang memadai. Filsafat ini akan menguraikan tentang :
1.
Pengertian pendidikan yang jelas, yang satu, dan berlaku
di seluruh tanah air.
2.
Tujuan pendidikan, yaitu pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya yang diwarnai oleh sila-sila Pancasila.
3.
Model pendidikan, yang membahas tentang model
pendidikan di Indonesia yang tepat.
4.
Cara mencapai tujuan, yaitu segi teknik dan pendidikan
itu sendiri.
E. Implikasi Konsep Pendidikan
Perubahan tentang landasan kependidikan dalam segi
filsafat yang mencakup filsafat pada umumnya, filsafat-filsafat pendidikan
internasional, filsafat Pancasila, dan kemungkinan terbentuknya filsafat pendidikan
yang bercorak Indonesia yang memberi dampak konsep tertentu. Oleh karena itu,
implikasi konsep pendidikan yang akan dituangkan di bawah ini adalah terbatas
pada penjabaran sila-sila Pancasila.
1. Filsafat
pendidikan Indonesia perlu segera diwujudkan agar ilmu pendidikan bercorak
Indonesia lebih mudah dibentuk.
2. Peranan dan
pengembangan sila-sila Pancasila pada diri peserta didik pada hakikatnya adalah
pengembangan afeksi.
3. Pendidikan
Pancasila dan pendidikan agama tidak bertentangan, melainkan saling melengakapi
satu sama lain.
4. Materi
pendidikan afeksi selain bersumber dari bidang studi yang membahas moral
Pancasila dan ajaran agam, sebaiknya dilngkapi dengan nilai-nilai dan adat
istiadat yang dan budi pekerti luhur yang tetap dijunjung di bumi Indonesia.
5. Metode
mengembangkan afeksi bisa dibagi dua, yaitu :
a. Untuk
pendidikan afeksi yang berbentuk bidang studi, tekanan proses belajarnya adalah
pada aplikasi konsep-konsep yang dipelajari.
b. Untuk
pendidikan afeksi yang diselipkan pada bidang-bidang lain, pendidik cukup
menyinggung afeksi tertentu yang kebetulan tepat dimunculkan saat itu untuk
dipahami oleh peserta didik, dihayati, dan dilaksanakan.
6. Evaluasi
pendidikan afeksi haruslah dilakukan secara nyata,diberi skor, dan dimasukkan
ke dalam rapor seperti halnya dengan bidang-bidang studi lain.
7. Dalam
mengembangkan matei pendidikan afeksi, sangat mungkin sumber materi itu berasal
dari luar negeri.
8. Dalam rangka
pengembangan afeksi peserta didik, ada baiknya kondisi ke arah itu sengaja
diciptakan, antara lain dengan menghadirkan jauh lebih banyak budaya bangsa
sendiri untuk menetralkan pengaruh budaya asing yang memang sulit
dibendungdalam abad informasi dan global ini.
KESIMPULAN
Landasan filosofis
pendidikan adalah seperangkat asumsi yang bersumber dari filsafat yang
dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Landasan filosofis pendidikan
sesungguhnya merupakan suatu sistem gagasan tentang pendidikan yang dideduksi
atau dijabarkan dari suatu sistem gagasan filsafat umum (Metafisika,
Epistemologi, Aksiologi) yang dianjurkan oleh suatu aliran filsafat tertentu.
Ada beberapa aliran
filsafat pendidikan yang dominan di dunia. Aliran itu esensialis yaitu esensialisme
idealis dan essensialisme realis, perenialis, progresivis,
rekonstruksionis,
dan eksistensialis.
Implikasi
konsep pendidikan yang akan dituangkan di bawah ini adalah terbatas pada
penjabaran sila-sila Pancasila yaitu filsafat pendidikan Indonesia perlu segera
diwujudkan agar ilmu pendidikan bercorak Indonesia lebih mudah dibentuk,
peranan dan pengembangan sila-sila Pancasila pada diri peserta didik pada
hakikatnya adalah pengembangan afeksi, pendidikan Pancasila dan pendidikan
agama tidak bertentangan, melainkan saling melengakapi satu sama lain, materi
pendidikan afeksi selain bersumber dari bidang studi yang membahas moral
Pancasila dan ajaran agama, sebaiknya dilngkapi dengan nilai-nilai dan adat
istiadat yang dan budi pekerti luhur yang tetap dijunjung di bumi Indonesia,
metode mengembangkan afeksi, dan evaluasi pendidikan afeksi haruslah dilakukan
secara nyata,diberi skor,dimasukkan ke dalam rapor seperti halnya dengan
bidang-bidang studi lain, dan dalam mengembangkan matei pendidikan afeksi,
sangat mungkin sumber materi itu berasal dari luar negeri, serta dalam rangka
pengembangan afeksi peserta didik, ada baiknya kondisi ke arah itu sengaja
diciptakan, antara lain dengan menghadirkan jauh lebih banyak budaya bangsa
sendiri untuk menetralkan pengaruh budaya asing yang memang sulit dibendungdalam
abad informasi dan global
Daftar Pustaka
Pidarta, Made. 2014. Landasan Kependidikan Stimulasi Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia.
Jakarta : Rineka Cipta.
Salahudin, Anas. 2014. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Pustaka Seti.
http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/LANDASAN_PENDIDIKAN/BBM_2.pdf,
(diakses Senin, 1 September 2014 pukul 19.35)
No comments:
Post a Comment