Sunday, November 23, 2014

Landasan filosofis pendidikan mata kuliah landasan pendidikan

Text Box: Nama : Putri Cahyani Agustine
NIM : 006022681419007
LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN
PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik  selalu bertolak dari sejumlah landasan serta mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting,karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa. Untuk Indonesia, pendidikan diharapkan mengusahakan (i)pembentukan manusia Pancasila sebagai manusia pembangunanyang tinggi kualitasnya dan mampu mandiri, (ii)pemberian dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia (Undang-Undang, 1992:24). Landasan-landasan pendidikan tersebut akan memberikan pijakan dan arah terhadap pembentukan manusia Indonesia dan serentak dengan itu, mendukung perkembnagan masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan asas-asas pokok pendidikan itu, dan pada gilirannya memberi corak pada hasil-hasil pendidikan itu yakni manusia dan masyarakat Indonesia. 
Beberapa diantara landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan . Landasan filosofis pendidikan perlu dikuasai oleh para pendidik, adapun alasannya antara lain: Pertama, karena pendidikan bersifat normatif, maka dalam rangka pendidikan diperlukan asumsi yang bersifat normatif pula. Asumsi-asumsi pendidikan yang bersifat normatif itu antara lain dapat bersumber dari filsafat. Landasan filosofis pendidikan yang bersifat preskriptif dan normatif akan memberikan petunjuk tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam pendidikan atau apa yang dicita-citakan dalam pendidikan. Kedua, bahwa pendidikan tidak cukup dipahami hanya melalui pendekatan ilmiah yang bersifat parsial dan deskriptif saja, melainkan perlu dipandang pula secara holistik.
Adapun kajian pendidikan secara holistik dapat diwujudkan melalui pendekatan filosofis. Ada beberapa aliran filsafat pendidikan yang dominan di dunia. Aliran itu esensialis yaitu esensialisme idealis dan essensialisme realis, perenialis, progresivis, rekonstruksionis, dan eksistensialis. Namun demikian, bangsa Indonesia sesungguhnya memiliki filsafat pendidikan nasional tersendiri, yaitu filsafat pendidikan yang berdasarkan Pancasila. Dengan memahami landasan filosofis pendidikan diharapkan tidak terjadi kesalahan konsep tentang pendidikan yang akan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam praktek pendidikan.      
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat.
            Istilah filsafat (Inggris: philosophy; Arab: falsafah) berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani kuno, yaitu philein atau philos yang berarti cinta atau sahabat, dan sophia atau sorarti kebijaksanaan, secara etimologis philosophia (filsafat) berarti cinta kepada kebijaksanaan atau sahabat kebijaksanaan. Orang yang mencintai atau mencari kebijksanaan disebut dengan filsuf. Mencari kebenaran dengan pendekatan filosofis yang radikal dan kontemplatif yaitu mencari kebenaran hingga ke akar-akarnya yang dilakukan secara mendalam. Beberapa definisi filsafat dapat dikemukakan sebagai berikut.
1.    filsafat adalah proses pencarian kebenaran dengan cara menelusuri hakikat dan sumber kebenaran secara sistematis, logis, kritis, rasional, dan spekulatif.
2.    Filsafat adalah pengetahuan cara befikir tehadap segala sesuatu atau sarwa sekalian alam.
3.    Filsafat adalah pengembaraan alam pikir manusia yang tidak mengenal kenyang dengan ilmu pengetahuan dan kebenaran yang hakiki
4.    Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi.
Dalam garis besarnya ada empat cabang filsafat yaitu metafisika, epistemologi, logika, dan etika. Jadi, dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau pemikiran seseorang yang secara alamiah sudah ada dalam diri seseorang dengan tumbuh melalui pengalaman hidup di dalam masyarakatnya dengan bersifat logis dan bijaksana.
B. Pengertian Pendidikan.
Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, dan membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya sehingga mencapai kualitas diri yang lebih baik (salahudin, 2014:19)
            Dari beberapa pengertian pendidikan, dapat disimpulkan bahwasanya pendidikan adalah proses mentransmisikan ilmu pengetahuan dari pendidik kepada anak didik, meningkatkan pengetahuan, mengembangkan serta memajukan kecerdasan anak didik.
C. Pengertian Filsafat Pendidikan.
            Filsafat pendidikan (pidarta, 2014:84) ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai ke akar-karnya mengenal pendidikan. Metode yang dipergunakan oleh filsafat pendidikan yaitu ontologi pendidikan, epistemologi pendidikan, aksiologi pendidikan, dan filsafat pendidikan.
            Landasan filosofis pendidikan adalah seperangkat asumsi yang bersumber dari filsafat yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Landasan filosofis pendidikan sesungguhnya merupakan suatu sistem gagasan tentang pendidikan yang dideduksi atau dijabarkan dari suatu sistem gagasan filsafat umum (Metafisika, Epistemologi, Aksiologi) yang dianjurkan oleh suatu aliran filsafat tertentu. Hal ini dapat dipahami sebagaimana disajikan oleh Callahan and Clark (1983) dalam karyanya “Foundations of Education”, dan sebagaimana disajikan Edward J. Power (1982) dalam karyanya Philosophy of Education, Studies in Philosophies, Schooling and Educational Policies.
            Ada beberapa aliran filsafat pendidikan yang dominan di dunia. Aliran itu adalah esensialis (essensialisme idealis dan essensialisme realis), perenialis, progresivis, rekonstruksionis, dan eksistensialis.
D. Filsafat Pendidikan di Indonesia.          
Negara Indonesia tidak sama dengan negara Amerika. Indonesia mempunyai cita-cita yang pasti dalam pendidikan yang harus dikejar dan diwujudkan, yaitu manusia Indonesia seutuhnya yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan alat pendidikan dan alat yang tepat untuk mencapai tujuan. Alat itu adalah teori pendidikan yang diwarnai oleh  budaya bangsa Indonesia. Untuk bisa membentuk teori pendidikan Indonesia yang valid, terlebih dahulu dibutuhkan filsafat pendidikan yang bercorak Indonesia yang memadai. Filsafat ini akan menguraikan tentang :
1.      Pengertian pendidikan yang jelas, yang satu, dan berlaku di seluruh tanah air.
2.      Tujuan pendidikan, yaitu pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang diwarnai oleh sila-sila Pancasila.
3.      Model pendidikan, yang membahas tentang model pendidikan di Indonesia yang tepat.
4.      Cara mencapai tujuan, yaitu segi teknik dan pendidikan itu sendiri.
E. Implikasi Konsep Pendidikan
Perubahan tentang landasan kependidikan dalam segi filsafat yang mencakup filsafat pada umumnya, filsafat-filsafat pendidikan internasional, filsafat Pancasila, dan kemungkinan terbentuknya filsafat pendidikan yang bercorak Indonesia yang memberi dampak konsep tertentu. Oleh karena itu, implikasi konsep pendidikan yang akan dituangkan di bawah ini adalah terbatas pada penjabaran sila-sila Pancasila.
1.      Filsafat pendidikan Indonesia perlu segera diwujudkan agar ilmu pendidikan bercorak Indonesia lebih mudah dibentuk.
2.      Peranan dan pengembangan sila-sila Pancasila pada diri peserta didik pada hakikatnya adalah pengembangan afeksi.
3.      Pendidikan Pancasila dan pendidikan agama tidak bertentangan, melainkan saling melengakapi satu sama lain.
4.      Materi pendidikan afeksi selain bersumber dari bidang studi yang membahas moral Pancasila dan ajaran agam, sebaiknya dilngkapi dengan nilai-nilai dan adat istiadat yang dan budi pekerti luhur yang tetap dijunjung di bumi Indonesia.
5.      Metode mengembangkan afeksi bisa dibagi dua, yaitu :
a.       Untuk pendidikan afeksi yang berbentuk bidang studi, tekanan proses belajarnya adalah pada aplikasi konsep-konsep yang dipelajari.
b.      Untuk pendidikan afeksi yang diselipkan pada bidang-bidang lain, pendidik cukup menyinggung afeksi tertentu yang kebetulan tepat dimunculkan saat itu untuk dipahami oleh peserta didik, dihayati, dan dilaksanakan.
6.      Evaluasi pendidikan afeksi haruslah dilakukan secara nyata,diberi skor, dan dimasukkan ke dalam rapor seperti halnya dengan bidang-bidang studi lain.
7.      Dalam mengembangkan matei pendidikan afeksi, sangat mungkin sumber materi itu berasal dari luar negeri.
8.      Dalam rangka pengembangan afeksi peserta didik, ada baiknya kondisi ke arah itu sengaja diciptakan, antara lain dengan menghadirkan jauh lebih banyak budaya bangsa sendiri untuk menetralkan pengaruh budaya asing yang memang sulit dibendungdalam abad informasi dan global ini.
KESIMPULAN
Landasan filosofis pendidikan adalah seperangkat asumsi yang bersumber dari filsafat yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Landasan filosofis pendidikan sesungguhnya merupakan suatu sistem gagasan tentang pendidikan yang dideduksi atau dijabarkan dari suatu sistem gagasan filsafat umum (Metafisika, Epistemologi, Aksiologi) yang dianjurkan oleh suatu aliran filsafat tertentu.
Ada beberapa aliran filsafat pendidikan yang dominan di dunia. Aliran itu esensialis yaitu esensialisme idealis dan essensialisme realis, perenialis, progresivis, rekonstruksionis, dan eksistensialis.
Implikasi konsep pendidikan yang akan dituangkan di bawah ini adalah terbatas pada penjabaran sila-sila Pancasila yaitu filsafat pendidikan Indonesia perlu segera diwujudkan agar ilmu pendidikan bercorak Indonesia lebih mudah dibentuk, peranan dan pengembangan sila-sila Pancasila pada diri peserta didik pada hakikatnya adalah pengembangan afeksi, pendidikan Pancasila dan pendidikan agama tidak bertentangan, melainkan saling melengakapi satu sama lain, materi pendidikan afeksi selain bersumber dari bidang studi yang membahas moral Pancasila dan ajaran agama, sebaiknya dilngkapi dengan nilai-nilai dan adat istiadat yang dan budi pekerti luhur yang tetap dijunjung di bumi Indonesia, metode mengembangkan afeksi, dan evaluasi pendidikan afeksi haruslah dilakukan secara nyata,diberi skor,dimasukkan ke dalam rapor seperti halnya dengan bidang-bidang studi lain, dan dalam mengembangkan matei pendidikan afeksi, sangat mungkin sumber materi itu berasal dari luar negeri, serta dalam rangka pengembangan afeksi peserta didik, ada baiknya kondisi ke arah itu sengaja diciptakan, antara lain dengan menghadirkan jauh lebih banyak budaya bangsa sendiri untuk menetralkan pengaruh budaya asing yang memang sulit dibendungdalam abad informasi dan global

Daftar Pustaka
Pidarta, Made. 2014. Landasan Kependidikan Stimulasi Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.
Salahudin, Anas. 2014. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Pustaka Seti.
http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/LANDASAN_PENDIDIKAN/BBM_2.pdf, (diakses Senin, 1 September 2014 pukul 19.35)

No comments:

Post a Comment